Kisah Ummu Kultsum binti Uqbah, Nekat Hijrah dari Makkah ke Madinah dengan Berjalan Kaki

Ummu Kultsum binti Uqbah merupakan seorang perempuan yang kuat dan penuh iman. Ia beriman dan rela berhijrah dengan berjalan kaki dari Makkah ke Madinah demi menyatakan bai'at kepada Rasulullah untuk beriman Islam.

Nama lengkapnya adalah Ummu Kultsum binti Uqbah ibn Abu Mu'ith ibn Abi Amr ibn Umayyah ibn Abdi Syams al-Qurasyiyyah al-Amawiyyah. Ibunya bernama Urwa binti Kuraiz ibn Rabi'ah ibn Hubaib ibn Abdi Syams.

Ummu Kultsum merupakan saudara dari Utsman ibn Affan dari pihak ibu. Tidak ada seorang pun di kalangan perempuan Quraisy yang memiliki keberanian seperti Ummu Kultsum binti Uqbah.

la adalah seorang perempuan yang sangat pemberani, kuat, dan tegas. Perempuan yang sanggup menanggung halangan keluarga karena beriman kepada Allah dan rasul-Nya.

Sejatinya Ummu Kultsum memeluk Islam ketika masih berada di Makkah saat ia hidup dalam belenggu keluarga dan kerabatnya yang musyrik kaum Quraisy. Ia sudah masuk Islam sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah.

Ummu Kultsum telah menyatakan bai'at kepada Rasulullah untuk beriman dan menjalankan Islam dengan baik. Namun, ia merahasiakan keislaman itu hingga Rasulullah hijrah ke Madinah.

Sang sahabiyah yang agung, Ummu Kultsum, harus menentukan dan memilih antara tetap bersama keluarganya yang musyrik dan merahasiakan agamanya atau pergi dan lari dari keluarganya untuk hijrah menuju Madinah dan menyusul Rasulullah serta kaum mukminin lainnya.

Namun, cintanya yang luar biasa besar kepada Islam dan kepada Rasulullah mendorong Ummu Kultsum untuk memilih hijrah ke Madinah dan menyelamatkan agamanya.

Meski banyak mata mengawasi, meski banyak penjaga mengawasinya, serta banyak bahaya yang mengancam, tetapi Ummu Kultsum nekat pergi pada suatu malam.

Ummu Kultsum meninggalkan Kota Makkah, menyelinap menuju pegunungan, dan berjalan menuju Madinah. Ia pergi dengan berjalan kaki tanpa tunggangan apapun yang bisa membantunya untuk menanggung beratnya perjalanan. Ia kabur tanpa bekal maupun air yang bisa menjaganya dari ancaman kelaparan.

Namun berkat bantuan Allah SWT, Ummu Kultsum bertemu dengan seorang laki-laki dari Khuza'ah. Mereka saling berjanji sebagai saudara dan laki-laki itu pun rela menemaninya menuju Madinah.

Begitu tiba di Kota Madinah dan sampai di tempat yang aman, ia merasa sangat kelelahan, lalu ia segera tahu bahwa kedua saudaranya Al-Walid dan Imarah telah menyusulnya dari Makkah ke Madinah untuk membawanya kembali kepada keluarganya.

Kedua orang ini menemui Rasulullah dan meminta agar beliau mau memberikan Ummu Kultsum untuk dibawa pulang kembali kepada keluarganya di Makkah. Hal ini sejalan dengan perjanjian yang disepakati bersama dalam Perjanjian Hudaibiyah.

Al-Walid berkata kepada Rasulullah, "Wahai Muhammad, tepatilah perjanjian yang telah kita sepakati bersama!"

Dengan sangat berani dan penuh semangat, Ummu Kultsum bangkit dan berkata, "Wahai Rasulullah, aku adalah seorang wanita. Engkau tahu bagaimana nasib orang-orang lemah sepertiku. Akankah engkau kembalikan aku kepada orang-orang kafir yang akan memfitnah agamaku hingga aku tidak mampu sabar?”